+62-21-29122183

[email protected]

  1. Beranda
  2. /
  3. Publikasi
  4. /
  5. Infografik
  6. /
  7. Infografik 3: Model Investasi...

Infografik 3: Model Investasi dan pendekatan untuk Memilih Sektor Kunci terkait Diversifikasi Ekonomi

Infografik ini dibuat berdasarkan studi terkait model investasi dan pendekatan dalam memilih sektor kunci terkait diversifikasi ekonomi di level daerah. Pada lembar fakta ini, dilampirkan data yang diambil dari tiga provinsi yang ada di Indonesia, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Selatan. 

Pilihan kebijakan diversifikasi ekonomi melibatkan beberapa sektor prioritas untuk didukung yang pertimbangannya berdasarkan perhitungan ekonomi terhadap potensi sektor ke depannya. Terdapat beberapa pilihan arah diversifikasi, misalnya, antara hilirisasi (downstream diversification) dengan mengarahkan ekonomi untuk memproduksi barang turunan dari produk SDA yang sudah ada atau mengembangkan sektor hulu (upstream diversification) dengan mengembangkan sektor yang menjadi input dari sektor yang selama ini sudah ada.

Pilihan lain adalah mengembangkan sektor yang sama sekali tidak terkait dengan sektor unggulan saat ini. Alternatif skenario diversifikasi ekonomi perlu dilengkapi dengan analisis mengenai biaya, potensi, dan resikonya. Dari sisi biaya, perlu diperhitungkan biaya investasi langsung yang dibutuhkan untuk mengembangkan sektor tersebut. Selain biaya investasi langsung, biaya lain juga  perlu dipertimbangkan, seperti biaya eksternalitas lingkungan. Dari sisi manfaat, tiga aspek pokok dari manfaat diversifikasi yang perlu diperhitungkan, yaitu:

1. Kontribusi ke PDRB

Dalam melihat dampak dari sebuah kebijakan, indikator perubahan output daerah menjadi indikator yang sering disajikan dalam pelaporan rumusan kebijakan. Setiap tahunnya, ada indikator output daerah (dalam bentuk PDRB) yang ditimbulkan dari strategi kebijakan selama tahun atau periode tertentu, termasuk kebijakan investasi. Investasi yang dilakukan oleh Pemerintah harus diimplementasikan dengan skenario yang tepat, agar kontribusi kebijakan investasi terhadap output daerah juga optimal.

2. Penyerapan Tenaga Kerja

Selain output daerah, indikator penyerapan tenaga kerja juga kerap digunakan untuk menjadi salah satu indikator tujuan dalam setiap rumusan kebijakan. Diukur dengan satuan tenaga kerja, penyerapan tenaga kerja sering disandingkan dengan dampak perubahan output. Hal ini didasarkan pada kualitas kebjakan investasi yang diukur dalam penyerapan tenaga kerja. Semakin investasi tersebut berkualitas maka seharusnya penyerapan tenaga kerja semakin meningkat. Pada akhirnya, kesejahteraan masyarakat akan meningkat juga.

Pada lembar fakta ini juga dijelaskan mengenai analisis terhadap sektor kunci perekonomian di masing-masih daerah. Diambil dampak terhadap keluaran (output) dan penyerapan tenaga kerja yang mana, masing-masing dampak tersebut diperoleh melalui tiga skenario, yaitu skenario BAU (Business as Usual), skenario Aspirasi dan skenario Alternatif.