Diversifikasi Ekonomi adalah arah kebijakan yang banyak diusulkan untuk meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Diversifikasi, bersama dengan transformasi ekonomi, mengarahkan ekonomi suatu daerah atau negara agar tidak bergantung pada sumber daya alam (SDA) baik mineral, tambang, ataupun hasil hutan. Studi ini memberikan perspektif mengenai diversifikasi ekonomi sebagai bagian dari visi transformasi ekonomi yang diadopsi oleh Pemerintah. Studi ini melakukan analisis manfaat dari diversifikasi ekonomi terhadap perekonomian daerah. Terdapat beberapa analisis yang digunakan, yaitu Analisis Deskriptif dan Analisis Ekonometrika.
Metode regresi linear dan Difference-in-Differences digunakan untuk melihat hubungan sebab akibat antara perbaikan indikator sosial ekonomi dengan tingkat diversifikasi suatu daerah. Tingkat diversifikasi dihitung dengan menggunakan Herfindahl-Hirschman Index (HHI). Semakin rendah nilai HHI, maka ekonomi suatu daerah semakin terdiversifikasi, tidak bergantung pada satu atau dua sektor saja; dan berlaku sebaliknya. Hasil dari analisis dalam lembar fakta ini diharapkan dapat menjadi referensi dan informasi untuk para pemangku kepentingan maupun peneliti.
Hasil analisis menunjukan bahwa:
- Terdapat korelasi yang cukup kuat antara diversifikasi ekonomi dengan indikator sosial-ekonomi suatu daerah, terutama untuk variabel yang berubah dalam jangka panjang.
- Hubungan antara diversifikasi dengan kondisi ekonomi jangka pendek seperti pengeluaran per kapita dan tingkat kemiskinan cenderung lemah.
- Analisis Difference-in-Differences juga mendukung bukti hubungan sebab akibat antara diversifikasi dan kondisi pendidikan di suatu daerah.
Dengan demikian, manfaat diversifikasi yang baru diperoleh dalam jangka panjang perlu didukung oleh pelembagaan arah kebijakan untuk menghindari time inconsistency dan juga mekanisme kompensasi untuk jangka pendek.